Bingung Beda RMB vs CNY? Simak Penjelasannya Disini!

Table of Contents

Pernahkah Anda mendengar istilah RMB dan CNY saat berbicara tentang mata uang Tiongkok? Seringkali, kedua istilah ini digunakan secara bergantian, padahal sebenarnya ada nuansa penting yang membedakannya. Kebingungan ini wajar kok, apalagi buat kita yang tidak setiap hari berurusan langsung dengan Renminbi.

Secara garis besar, keduanya memang merujuk pada mata uang Republik Rakyat Tiongkok. Namun, salah satunya adalah nama resmi mata uangnya, sementara yang lain adalah kode mata uang yang spesifik digunakan di pasar keuangan internasional, khususnya untuk satu jenis Yuan. Mari kita bedah satu per satu agar lebih jelas.

Apa Itu RMB?

RMB adalah singkatan dari Renminbi (人民币). Ini adalah nama resmi atau nama keseluruhan dari mata uang Tiongkok. Jadi, Renminbi itu semacam “nama keluarga” untuk seluruh sistem mata uang yang berlaku di sana.

Anda bisa mengibaratkan Renminbi seperti “Pound Sterling” di Inggris. Pound Sterling adalah nama sistem mata uangnya, sementara unit mata uangnya adalah Pound, Pence, dll. Sama halnya, Renminbi adalah namanya, dan unit dasarnya adalah Yuan.

Renminbi diterbitkan dan dikelola oleh bank sentral Tiongkok, yaitu People’s Bank of China (PBOC). Tujuan utama Renminbi adalah sebagai alat tukar dan penyimpan nilai di dalam negeri Tiongkok.

Perbedaan RMB dan CNY
Image just for illustration

Unit dasar dari Renminbi adalah Yuan (元). Satu Yuan dibagi lagi menjadi 10 Jiao (角), dan satu Jiao dibagi menjadi 10 Fen (分). Fen saat ini sudah jarang digunakan dalam transaksi sehari-hari karena nilainya yang kecil, tapi Jiao masih umum.

Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Tiongkok seringkali tidak menyebut “Yuan” tapi menggunakan kata “Kuai” (块) sebagai sinonim informal dari Yuan. Sama seperti kita mungkin bilang “perak” atau “rupiah” untuk mata uang kita. Sementara itu, Jiao sering dipanggil “Mao” (毛).

Apa Itu CNY?

Nah, kalau CNY itu apa dong? CNY adalah kode mata uang internasional untuk Yuan yang digunakan di pasar onshore. Kode ini sesuai dengan standar ISO 4217, yaitu standar internasional untuk kode tiga huruf yang mewakili mata uang.

CNY secara spesifik merujuk pada Yuan yang diperdagangkan dan digunakan di dalam wilayah daratan Tiongkok (mainland China). Pasar onshore ini berada di bawah kendali dan regulasi yang ketat dari People’s Bank of China.

Nilai tukar CNY cenderung dikelola atau distabilkan oleh PBOC melalui intervensi pasar. Ini berbeda dengan mata uang negara-negara dengan pasar yang sepenuhnya bebas. Jadi, ketika Anda melihat nilai tukar mata uang Tiongkok di bursa global atau platform keuangan dengan kode CNY, itu merujuk pada Yuan yang berlaku di Tiongkok daratan.

Inti Perbedaan: Nama vs Kode & Onshore vs Offshore

Jadi, bagaimana kita menyimpulkan perbedaannya? Renminbi adalah nama resmi mata uang Tiongkok. Yuan adalah unit dasar dari Renminbi. Sementara itu, CNY adalah kode ISO untuk Yuan yang diperdagangkan di pasar onshore (dalam negeri Tiongkok).

Bisa dibilang, semua CNY adalah bagian dari sistem Renminbi, dan semua CNY adalah unit Yuan. Tapi tidak semua Renminbi atau Yuan diperdagangkan dengan kode CNY. Ini karena ada juga Yuan yang diperdagangkan di luar Tiongkok, yang memiliki kode berbeda.

Menggunakan analogi yang sederhana: Renminbi adalah nama “Bahasa Mandarin”, Yuan adalah “kata”, dan CNY adalah “cara menulis kata Mandarin yang standar dan dipakai di Tiongkok daratan untuk transaksi internasional”. Ini mungkin tidak 100% akurat, tapi bisa memberikan gambaran dasar.

Perbedaan nama vs kode ini sangat mirip dengan yang terjadi pada mata uang lain. Misalnya, mata uang Amerika Serikat disebut “United States Dollar”, unitnya “Dollar”, dan kode ISO-nya adalah USD. Mata uang Jepang disebut “Japanese Yen”, unitnya “Yen”, dan kodenya JPY. Nah, khusus Tiongkok ini jadi sedikit rumit karena ada dua istilah yang populer (RMB dan CNY), ditambah lagi ada perbedaan antara pasar di dalam dan luar negeri.

Munculnya CNH: Yuan Offshore

Inilah titik yang membuat perbedaan RMB dan CNY semakin penting untuk dipahami. Selain CNY (Yuan onshore), ada juga istilah CNH. Kode CNH juga merupakan kode ISO 4217 untuk Yuan, namun secara spesifik merujuk pada Yuan yang diperdagangkan di pasar offshore, yaitu di luar wilayah daratan Tiongkok.

Pusat perdagangan CNH terbesar adalah di Hong Kong. Namun, pasar CNH juga berkembang di pusat keuangan lain seperti London, Singapura, dan New York. Pasar offshore ini memiliki regulasi yang berbeda, cenderung lebih liberal, dan nilai tukarnya lebih banyak ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar global, bukan dikelola seketat PBOC seperti halnya CNY.

CNY CNH Difference
Image just for illustration

Munculnya pasar CNH adalah bagian dari strategi Tiongkok untuk menginternasionalkan Renminbi. Dengan memiliki pasar offshore, Tiongkok bisa memfasilitasi penggunaan Yuan dalam perdagangan dan investasi global tanpa harus sepenuhnya membuka keran arus modal masuk dan keluar di daratan Tiongkok (yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi domestik).

Kenapa Ada CNY dan CNH?

Keberadaan dua pasar Yuan yang berbeda (onshore/CNY dan offshore/CNH) adalah hasil dari pendekatan bertahap Tiongkok dalam liberalisasi keuangan dan internasionalisasi mata uangnya. Tiongkok masih menerapkan kontrol modal (capital controls) yang cukup ketat. Ini berarti ada batasan seberapa banyak uang yang bisa keluar masuk Tiongkok daratan.

Pasar CNY di dalam negeri beroperasi di bawah kendali ini. Bank-bank dan perusahaan di Tiongkok daratan beroperasi di pasar CNY. Investor asing yang ingin berinvestasi di saham atau obligasi Tiongkok daratan (pasar A-share, CIBM) biasanya harus melalui skema khusus (seperti QFII atau Stock Connect) yang memungkinkan akses ke pasar CNY di bawah kuota atau aturan tertentu.

Sebaliknya, pasar CNH diciptakan untuk memfasilitasi penggunaan Yuan di luar kontrol ketat tersebut. Perusahaan dan bank di luar Tiongkok bisa membuka rekening Yuan dan melakukan transaksi dalam CNH dengan lebih bebas. Ini memudahkan perdagangan internasional yang menggunakan Yuan dan membuka jalan bagi Yuan untuk menjadi mata uang cadangan atau mata uang investasi global tanpa harus membahayakan sistem keuangan domestik Tiongkok secara mendadak.

Karena perbedaan regulasi dan likuiditas antara pasar onshore dan offshore, nilai tukar CNY dan CNH bisa berbeda. Perbedaannya biasanya tidak terlalu besar, tapi bisa signifikan pada saat volatilitas pasar tinggi atau ketika PBOC melakukan intervensi kuat pada nilai tukar CNY. Pedagang valuta asing dan investor profesional sangat memperhatikan perbedaan ini (disebut basis CNH-CNY).

Implikasi Praktis Perbedaan RMB, CNY, dan CNH

Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi mereka yang berbisnis atau berinvestasi terkait Tiongkok.

Untuk Traveler

Jika Anda bepergian ke Tiongkok daratan, Anda akan menggunakan mata uang fisik Renminbi (dalam bentuk uang kertas dan koin Yuan, Jiao, Fen). Nilai tukar yang Anda dapatkan saat menukar mata uang asing di bank atau money changer di Tiongkok daratan akan sangat dekat dengan nilai tukar CNY resmi. Anda akan membayar barang dan jasa menggunakan Yuan, seringkali diucapkan “Kuai” dan “Mao”.

Meskipun saat ini pembayaran digital (seperti Alipay dan WeChat Pay) sangat dominan di Tiongkok, mata uang yang ada di balik dompet digital tersebut tetaplah Renminbi dalam unit Yuan yang beroperasi di pasar CNY.

Untuk Pebisnis dan Investor

Inilah area di mana perbedaan CNY dan CNH menjadi krusial.

  • Perdagangan Internasional: Jika Anda mengimpor atau mengekspor barang dari/ke Tiongkok, Anda mungkin setuju untuk melakukan settlement dalam Yuan. Penting untuk memastikan apakah transaksi akan diselesaikan dalam CNY atau CNH. Ini akan memengaruhi bank mana yang bisa Anda gunakan dan nilai tukar mana yang akan diaplikasikan. Jika Anda melakukan transaksi dengan perusahaan di Tiongkok daratan, kemungkinan besar settlement akan dalam CNY. Jika dengan entitas Tiongkok di luar negeri (misalnya cabang di Hong Kong) atau dengan perusahaan asing yang menggunakan Yuan di pasar offshore, bisa jadi dalam CNH.
  • Investasi: Investor yang ingin berinvestasi dalam aset berbasis Yuan di Tiongkok memiliki pilihan antara aset di pasar onshore (misalnya saham A-share, obligasi CIBM) atau aset di pasar offshore (misalnya obligasi Dim Sum yang diterbitkan di Hong Kong, deposito Yuan di luar negeri). Investasi di pasar CNY memiliki aturan dan batasan akses yang berbeda dibandingkan dengan investasi di pasar CNH. Nilai tukar yang memengaruhi imbal hasil investasi Anda juga akan bergantung pada apakah aset tersebut dalam CNY atau CNH.
  • Manajemen Risiko Valas: Perusahaan yang memiliki eksposur terhadap mata uang Tiongkok harus memahami volatilitas dan perbedaan nilai tukar antara CNY dan CNH untuk mengelola risiko nilai tukar mereka secara efektif. Instrumen lindung nilai (hedging) mungkin tersedia di kedua pasar, tetapi dengan karakteristik yang berbeda.

Memilih antara bertransaksi dalam CNY atau CNH seringkali bergantung pada lokasi counterparty, regulasi yang berlaku, biaya transaksi, dan akses ke pasar yang bersangkutan.

Mata Uang Tiongkok
Image just for illustration

Evolusi Renminbi di Panggung Global

Perjalanan Renminbi dari mata uang domestik yang tertutup menjadi pemain yang semakin penting di kancah global adalah cerita menarik. Sejak awal diperkenalkan setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Renminbi awalnya hanya digunakan di dalam negeri dan memiliki nilai tukar yang ditetapkan secara kaku oleh negara.

Seiring dengan reformasi ekonomi dan keterbukaan Tiongkok mulai akhir tahun 1970-an, peran Renminbi perlahan berubah. Pasar valuta asing mulai dikembangkan, meskipun masih dengan kontrol ketat. Langkah penting adalah penciptaan pasar offshore CNH pada tahun 2010, yang membuka jalan bagi penggunaan Yuan di luar negeri secara lebih luas.

Puncaknya, pada Oktober 2016, Renminbi resmi dimasukkan ke dalam keranjang mata uang Special Drawing Rights (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF). Ini adalah pengakuan status Renminbi sebagai mata uang internasional yang penting, bersama dengan Dolar AS, Euro, Yen Jepang, dan Pound Sterling.

Meskipun begitu, Renminbi (baik CNY maupun CNH) masih belum sepenuhnya bebas diperdagangkan seperti Dolar atau Euro. Pemerintah Tiongkok masih mempertahankan kontrol signifikan terhadap pergerakan modal lintas batas untuk menjaga stabilitas ekonominya.

Fakta Menarik Lainnya tentang Renminbi/Yuan

  1. Simbol ¥: Simbol yang digunakan untuk Yuan (元) seringkali sama dengan simbol untuk Yen Jepang (¥). Untuk menghindari kebingungan, terutama di pasar keuangan, Yuan Tiongkok sering ditulis sebagai “CNY” atau “CNY¥”, atau menggunakan karakter Hanzi “元”.
  2. Uang Kertas & Koin: Uang kertas Renminbi menampilkan potret Mao Zedong di bagian depan, sementara bagian belakangnya menampilkan berbagai pemandangan indah di Tiongkok, seperti Tembok Besar, Gunung Tai, dan Danau Barat Hangzhou. Ada uang kertas dengan denominasi 1, 5, 10, 20, 50, dan 100 Yuan, serta 1, 2, 5 Jiao. Koin tersedia dalam denominasi Yuan, Jiao, dan Fen.
  3. Reformasi Berkelanjutan: Tiongkok terus melakukan reformasi bertahap untuk membuat Renminbi lebih fleksibel dan dapat digunakan secara internasional, meskipun dengan hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas domestik.

Tips Penting saat Berurusan dengan Mata Uang Tiongkok

  • Selalu Spesifik: Dalam kontrak bisnis, invoice, atau kesepakatan finansial, selalu sebutkan dengan jelas apakah mata uangnya adalah CNY atau CNH. Jangan hanya menulis “Yuan” atau “RMB”.
  • Periksa Kedua Nilai Tukar: Jika Anda terlibat dalam transaksi internasional terkait Yuan, pantau nilai tukar CNY dan CNH. Ketahuilah bahwa keduanya bisa berbeda.
  • Pahami Regulasi: Jika Anda perlu memindahkan dana dalam jumlah besar ke atau dari Tiongkok daratan, pahami aturan dan batasan kontrol modal yang berlaku untuk CNY. Prosesnya mungkin lebih rumit dibandingkan mata uang lain.

Ringkasan Sederhana

Untuk mempermudah ingatan:
* Renminbi (RMB): Nama resmi mata uang Tiongkok secara keseluruhan.
* Yuan (元): Unit dasar dari Renminbi. Ini yang dihitung (satu Yuan, sepuluh Yuan, dll).
* CNY: Kode internasional untuk Yuan yang diperdagangkan di dalam Tiongkok daratan (pasar onshore), di bawah kontrol ketat PBOC.
* CNH: Kode internasional untuk Yuan yang diperdagangkan di luar Tiongkok daratan (pasar offshore), cenderung lebih bebas.

Jadi, ketika orang bilang “RMB”, mereka biasanya merujuk pada mata uang Tiongkok secara umum. Ketika mereka bilang “Yuan”, mereka merujuk pada unit hitungnya. Dan ketika mereka bicara transaksi finansial atau nilai tukar di pasar global, penting untuk tahu apakah yang dimaksud adalah CNY atau CNH.

Memahami perbedaan halus namun penting antara RMB, Yuan, CNY, dan CNH ini akan membantu Anda menghindari kebingungan dan membuat keputusan yang lebih tepat saat berinteraksi dengan mata uang Tiongkok, baik untuk keperluan pribadi, bisnis, maupun investasi.

Semoga penjelasan ini bermanfaat dan mencerahkan ya! Apakah Anda pernah mengalami kebingungan terkait RMB dan CNY? Atau punya pengalaman menarik saat menggunakan mata uang Tiongkok? Ceritakan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar