8 Perbedaan Kunci JFT dan JLPT: Pahami Biar Gak Salah Pilih!

Table of Contents

Bingung mau ambil ujian bahasa Jepang yang mana? Mungkin kamu sering dengar nama JLPT dan JFT. Dua-duanya sama-sama tes kemampuan bahasa Jepang, tapi tujuannya beda lho. Jangan sampai salah pilih, nanti malah nggak sesuai sama kebutuhanmu. Yuk, kita bedah satu per satu biar kamu makin paham!

Perbedaan JFT dan JLPT
Image just for illustration

Apa Itu JLPT? (Japanese Language Proficiency Test)

Oke, kita mulai dari yang paling senior dan paling terkenal: JLPT atau Nihongo Nouryoku Shiken (日本語能力試験). Tes ini udah ada sejak tahun 1984 dan diakui secara global sebagai standar untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang secara umum.

JLPT ini biasanya jadi syarat utama kalau kamu mau:

  • Melanjutkan studi di universitas atau sekolah vokasi di Jepang.
  • Melamar pekerjaan di perusahaan Jepang (baik di Jepang maupun di luar Jepang).
  • Mengukur kemampuan bahasa Jepangmu secara komprehensif, dari tata bahasa, kosakata, kanji, membaca, sampai mendengarkan.

Struktur JLPT punya 5 level, dari yang paling gampang sampai paling susah: N5, N4, N3, N2, dan N1.

  • N5: Level dasar banget, bisa ngerti frasa dan kalimat sederhana.
  • N4: Bisa ngerti bahasa Jepang dasar yang dipakai sehari-hari.
  • N3: Level menengah, jembatan antara dasar dan lanjutan, bisa ngerti percakapan sehari-hari.
  • N2: Level lanjutan, bisa ngerti bahasa Jepang yang lebih kompleks, termasuk artikel berita atau materi kuliah.
  • N1: Level paling jago, hampir setara penutur asli dalam berbagai situasi.

Ujian JLPT ini biasanya diadakan dua kali setahun di banyak negara, yaitu bulan Juli dan Desember. Formatnya paper-based test (PBT), alias pakai kertas pensil, di lokasi yang udah ditentukan.

Apa Itu JFT? (Japan Foundation Test for Basic Japanese)

Nah, kalau JFT-Basic ini relative lebih baru. Tes ini dikembangkan oleh Japan Foundation (organisasi yang sama yang ikut ngelola JLPT bareng Japan Educational Exchanges and Services). Tujuan utama JFT-Basic ini spesifik banget: untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang praktis yang diperlukan buat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan kerja di Jepang.

JFT-Basic ini diciptakan untuk memenuhi persyaratan bahasa Jepang bagi para pekerja asing yang ingin masuk ke Jepang dengan status visa “Specified Skills” (特定技能 - Tokutei Ginou). Jadi, kalau kamu punya rencana kerja di sektor-sektor yang masuk skema Specified Skills (misalnya perawat, pertanian, konstruksi, perhotelan, dll.), kemungkinan besar kamu akan diminta bukti kelulusan JFT-Basic.

Berbeda dengan JLPT yang general, JFT-Basic ini fokusnya lebih ke kemampuan berkomunikasi di situasi nyata. Ujiannya mencakup:

  • Kemampuan memahami dan menggunakan bahasa Jepang untuk percakapan sehari-hari.
  • Kemampuan membaca dan memahami informasi praktis (misalnya pengumuman, papan petunjuk, formulir sederhana).
  • Kemampuan memahami instruksi atau penjelasan terkait pekerjaan.

Format JFT-Basic ini adalah Computer-Based Testing (CBT), jadi kamu mengerjakannya pakai komputer di pusat tes yang udah ditunjuk. Keuntungan CBT adalah hasilnya bisa lebih cepat keluar, dan jadwal tesnya juga lebih fleksibel, nggak cuma dua kali setahun.

Perbedaan Kunci JFT dan JLPT

Sekarang, mari kita rangkum dan bandingkan perbedaan utama antara dua tes ini biar makin jelas.

## Tujuan dan Sasaran

Ini perbedaan paling mendasar.

  • JLPT: Tujuannya umum. Mengukur kemampuan bahasa Jepang secara akademis dan general untuk berbagai keperluan seperti studi, karier, atau sekadar hobi. Sasarannya siapa saja yang belajar bahasa Jepang di seluruh dunia.
  • JFT-Basic: Tujuannya spesifik. Mengukur kemampuan bahasa Jepang praktis untuk komunikasi di kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja di Jepang. Sasarannya terutama mereka yang akan bekerja di Jepang dengan visa Specified Skills.

Jadi, kalau tujuanmu studi di Jepang, JLPT hampir pasti jadi pilihan. Kalau tujuanmu kerja dengan visa Specified Skills, JFT-Basic (atau JLPT N4/N5, tergantung persyaratan spesifik industrinya) yang jadi fokus.

## Struktur dan Format Ujian

Format ujian juga beda banget, guys.

  • JLPT: Paper-Based Test (PBT). Kamu datang ke lokasi tes, duduk manis di kursi, dan mengerjakan soal di lembar jawaban pakai pensil. Ada beberapa bagian terpisah: Pengetahuan Bahasa (Kosakata/Huruf dan Tata Bahasa/Membaca) dan Mendengarkan. Waktu pengerjaannya juga udah ditentukan ketat per bagian.
  • JFT-Basic: Computer-Based Testing (CBT). Kamu datang ke pusat tes yang punya fasilitas komputer, dan mengerjakan soal di depan layar komputer. Soal-soalnya muncul di layar, dan kamu merespons menggunakan mouse atau keyboard. Bagian-bagian ujiannya mungkin sedikit berbeda penyajiannya karena formatnya CBT, tapi intinya tetap mengukur membaca dan mendengarkan dalam konteks praktis. Keuntungan CBT adalah hasil tes bisa lebih cepat diakses, kadang hanya butuh beberapa hari atau minggu.

Format CBT pada JFT-Basic ini juga memungkinkan item branching, artinya soal yang kamu terima mungkin sedikit menyesuaikan dengan jawabanmu sebelumnya, untuk mengukur kemampuanmu dengan lebih akurat di rentang level yang diuji.

## Level Penilaian

Sistem levelnya juga beda, jadi jangan sampai ketuker!

  • JLPT: Menggunakan sistem level N1 sampai N5. N1 paling tinggi, N5 paling dasar.
  • JFT-Basic: Menggunakan standar CEFR (Common European Framework of Reference for Languages). Hasil JFT-Basic dilaporkan dalam skala A1 sampai C2 CEFR. Namun, untuk kebutuhan visa Specified Skills, yang diperlukan adalah kemampuan setara A2 atau lebih tinggi. A2 ini artinya bisa berkomunikasi dalam tugas-tugas sederhana dan rutin yang memerlukan pertukaran informasi langsung dan sederhana mengenai hal-hal yang umum dan rutin. Secara kasar, level A2 CEFR ini sering disandingkan dengan level JLPT N4 atau sedikit di atas N4.

Penting diingat, meskipun ada perbandingan kasar, kedua tes ini didesain dengan tujuan dan fokus yang berbeda, jadi perbandingan levelnya nggak bisa 100% apple-to-apple. Ada orang yang mungkin lebih jago di JFT karena lebih fokus ke practical communication, sementara yang lain lebih unggul di JLPT karena kuat di tata bahasa dan kanji akademis.

## Fokus dan Isi Ujian

Ini inti perbedaan kontennya.

  • JLPT: Fokusnya komprehensif dan akademis. Menguji pengetahuan tentang bahasa Jepang (kosakata, kanji, tata bahasa) dan kemampuan menggunakannya dalam membaca teks yang beragam (dari percakapan sampai artikel berita) serta mendengarkan berbagai jenis audio (dialog, monolog, pengumuman). Ada penekanan kuat pada akurasi tata bahasa dan pemahaman struktur kalimat yang kompleks.
  • JFT-Basic: Fokusnya praktis dan situasional. Soal-soalnya dirancang menyerupai situasi komunikasi nyata yang akan dihadapi sehari-hari dan di tempat kerja di Jepang. Misalnya, memahami percakapan singkat tentang jadwal, membaca instruksi penggunaan alat sederhana, mengisi formulir dasar, atau memahami pengumuman di stasiun. Tes ini lebih menekankan kemampuan menggunakan bahasa untuk menyelesaikan tugas komunikasi, bukan sekadar pengetahuan tentang bahasa itu sendiri. Kosakata dan kanji yang diuji pun lebih ke yang sering dipakai di kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja umum.

Misalnya, di JLPT N4, kamu mungkin akan diminta membaca paragraf pendek tentang cerita fiksi atau fakta sejarah sederhana. Di JFT-Basic setara A2, kamu mungkin diminta membaca poster pengumuman di stasiun atau memahami dialog tentang cara membeli tiket kereta. Ini menggambarkan perbedaan fokusnya.

## Frekuensi Pelaksanaan

Mau buru-buru atau santai? Perhatikan frekuensinya.

  • JLPT: Diadakan dua kali setahun (Juli dan Desember) di banyak negara. Kamu harus daftar jauh-jauh hari sebelum tanggal tes. Kalau gagal, harus tunggu 6 bulan lagi.
  • JFT-Basic: Karena formatnya CBT, pelaksanaannya lebih sering, bahkan bisa sebulan sekali atau lebih tergantung ketersediaan di pusat tes. Ini bikin kamu lebih fleksibel untuk daftar dan ambil tes kapan saja kamu merasa siap. Kalau gagal, nggak perlu nunggu lama banget buat coba lagi.

Fleksibilitas jadwal ini jadi nilai plus besar buat JFT-Basic, terutama bagi yang butuh hasilnya cepat untuk persyaratan visa atau kerja.

## Pengakuan dan Kegunaan

Mana yang lebih diakui? Tergantung konteksnya.

  • JLPT: Diakui secara luas dan global untuk berbagai keperluan akademik dan profesional. Banyak universitas, institusi pendidikan, dan perusahaan di seluruh dunia menjadikan sertifikat JLPT sebagai bukti kemampuan bahasa Jepang. Ini adalah standar emas untuk kemampuan bahasa Jepang general.
  • JFT-Basic: Diakui secara spesifik oleh Pemerintah Jepang sebagai bukti kemampuan bahasa Jepang yang memenuhi syarat untuk visa Specified Skills (特定技能). Kegunaannya sangat terfokus pada program visa kerja ini. Di luar konteks visa ini, JFT-Basic mungkin belum sepopuler JLPT, meskipun Japan Foundation mempromosikannya sebagai alternatif untuk mengukur kemampuan dasar bahasa Jepang.

Kalau kamu melamar pekerjaan yang tidak terkait visa Specified Skills, kemungkinan besar perusahaan akan meminta JLPT. Kalau kamu mau masuk universitas di Jepang, pasti diminta JLPT. Tapi kalau targetmu adalah kerja di Jepang via jalur Specified Skills, JFT-Basic adalah tes yang pas.

## Biaya Ujian

Informasi biaya bisa berubah, tapi penting buat pertimbangan.

  • JLPT: Biayanya bervariasi tergantung negara dan levelnya. Di Indonesia, biaya JLPT biasanya berkisar antara Rp 90.000 hingga Rp 250.000 per level (per November 2023, bisa berubah ya!).
  • JFT-Basic: Karena formatnya CBT dan pelaksanaannya lebih sering, biayanya mungkin sedikit berbeda atau bahkan bisa lebih mahal tergantung pusat tesnya. Informasi biaya paling akurat bisa didapat dari situs resmi JFT-Basic atau penyelenggara tes di negaramu. Penting untuk cek sumber resmi sebelum mendaftar.

Ini hanya gambaran umum, pastikan cek situs resmi penyelenggara di Indonesia (misalnya LPPMP Universitas Negeri Jakarta atau yang ditunjuk lainnya untuk JLPT, dan pusat tes JFT-Basic yang terdaftar) untuk informasi biaya terbaru dan lokasi tes yang valid.

Tabel Perbandingan Singkat

Supaya lebih gampang lihat perbedaannya, ini tabel ringkasnya:

Fitur JLPT (Japanese Language Proficiency Test) JFT-Basic (Japan Foundation Test for Basic Japanese)
Tujuan Utama Mengukur kemampuan bahasa Jepang umum (studi, karier, hobi) Mengukur kemampuan bahasa Jepang praktis untuk hidup & kerja di Jepang (visa Specified Skills)
Sasaran Pelajar bahasa Jepang secara umum Calon pekerja asing visa Specified Skills
Format Ujian Paper-Based Test (PBT) Computer-Based Testing (CBT)
Sistem Level N5, N4, N3, N2, N1 Skala CEFR (melaporkan A1-C2, syarat visa Specified Skills biasanya A2+)
Fokus Konten Pengetahuan bahasa (grammar, kosakata, kanji), pemahaman teks & audio beragam Komunikasi praktis di situasi nyata sehari-hari & kerja, kosakata & kanji umum
Frekuensi Tes Dua kali setahun (Juli & Desember) Lebih sering (tergantung pusat tes, bisa bulanan)
Pengakuan Global, luas (akademik, profesional umum) Spesifik untuk visa Specified Skills Jepang
Penyelenggara Japan Foundation & Japan Educational Exchanges and Services Japan Foundation

Comparison of JFT and JLPT
Image just for illustration

Mana yang Harus Kamu Ambil?

Oke, ini pertanyaan pentingnya. Setelah tahu bedanya, kamu bisa putuskan mana yang paling pas buatmu.

  1. Kalau tujuanmu utama untuk studi di Jepang (Universitas, sekolah bahasa, S2, S3) atau melamar pekerjaan di perusahaan Jepang (di luar skema Specified Skills): Pilih JLPT. Ini adalah standar yang diakui luas untuk tujuan-tujuan ini. Tentunya, cek level yang dibutuhkan oleh institusi atau perusahaan tujuanmu (biasanya minimal N2 atau N1 untuk kuliah di level tinggi, N3-N4 untuk sekolah bahasa atau vokasi awal).
  2. Kalau tujuanmu untuk bekerja di Jepang melalui program visa Specified Skills (特定技能): Pilih JFT-Basic atau JLPT N4/N5. Cek persyaratan spesifik untuk sektor industri yang kamu minati, karena ada yang mensyaratkan JFT-Basic, ada juga yang menerima JLPT N4 atau N5 sebagai bukti setara kemampuan bahasa.
  3. Kalau kamu sekadar ingin mengukur kemampuan bahasa Jepang general dan komprehensif: Pilih JLPT. Ini memberikan penilaian yang lebih detail di berbagai aspek bahasa (grammar, kosakata, kanji, membaca, mendengar) dari level dasar sampai mahir.
  4. Kalau kamu ingin mengukur kemampuan bahasa Jepang praktis untuk komunikasi sehari-hari dan di lingkungan kerja sederhana: Pilih JFT-Basic. Ini lebih relevan untuk situasi-situasi real-life dan fokus pada kemampuan menggunakan bahasa.
  5. Kalau kamu butuh hasil tes bahasa Jepang cepat: Pilih JFT-Basic. Format CBT-nya memungkinkan pelaksanaan tes lebih sering dan hasil yang lebih cepat keluar dibandingkan JLPT.

Intinya, tentukan dulu tujuan kamu belajar bahasa Jepang dan kenapa kamu butuh sertifikat kemampuannya. Itu akan sangat membantu dalam menentukan tes mana yang paling tepat.

Tips Persiapan Ujian

Baik JLPT maupun JFT, keduanya butuh persiapan yang matang.

  • Untuk JLPT: Fokus pada penguasaan tata bahasa, kosakata, dan kanji sesuai level yang kamu ambil. Latihan soal-soal membaca dan mendengarkan dari buku-buku resmi JLPT atau mock test. Pahami struktur soal per bagian dan atur waktu pengerjaan dengan baik karena formatnya PBT.
  • Untuk JFT-Basic: Fokus pada kemampuan berkomunikasi di situasi praktis. Perbanyak latihan mendengarkan percakapan sehari-hari, memahami instruksi, dan membaca teks singkat seperti pengumuman atau formulir. Karena formatnya CBT, coba familiarisasi diri dengan mengerjakan soal di depan komputer jika memungkinkan. Cari materi latihan JFT-Basic yang berfokus pada bahasa Jepang fungsional.

Mempelajari bahasa Jepang itu maraton, bukan sprint. Konsistensi adalah kuncinya. Cari teman belajar atau mentor kalau perlu, dan jangan takut mencoba berbicara atau menggunakan bahasa Jepang dalam situasi nyata.

Fakta Menarik

  • JLPT adalah ujian bahasa Jepang paling populer di dunia, diikuti oleh jutaan orang setiap tahunnya.
  • JFT-Basic dikembangkan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Jepang untuk menarik lebih banyak pekerja asing ke sektor-sektor yang kekurangan tenaga kerja, sekaligus memastikan mereka punya kemampuan komunikasi dasar untuk beradaptasi.
  • Meskipun tujuannya beda, belajar untuk salah satu tes (misalnya JFT-Basic) pasti akan membantu kemampuanmu secara umum dan bisa jadi dasar untuk persiapan JLPT level dasar. Begitu juga sebaliknya, kemampuan JLPT level N4/N5 akan sangat membantu dalam mengerjakan JFT-Basic.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah kemampuanmu berkomunikasi dalam bahasa Jepang di situasi yang relevan dengan tujuanmu. Sertifikat tes hanyalah bukti formalnya.

Semoga penjelasan ini membantu kamu memutuskan antara JFT-Basic dan JLPT!

Punya pengalaman ambil salah satu tes ini? Atau masih ada pertanyaan? Yuk, diskusi di kolom komentar di bawah! Bagikan pengalaman atau pertanyaanmu, siapa tahu bisa bantu teman-teman yang lain!

Posting Komentar