CV ATS vs. CV Kreatif: Panduan Lengkap + Contoh Biar Gak Bingung!

Table of Contents

Membuat CV itu kayak bikin janji pertama, kesan awal itu penting banget! Apalagi di dunia kerja yang makin kompetitif ini. Dua jenis CV yang sering banget dibahas adalah CV ATS dan CV Kreatif. Mungkin kamu pernah denger atau bahkan bingung, sebenernya apa sih bedanya? Terus, mana yang lebih cocok buat kamu? Yuk, kita bahas tuntas biar kamu nggak salah langkah!

Apa Itu CV ATS?

CV ATS atau Applicant Tracking System CV adalah format CV yang dirancang khusus agar bisa dibaca oleh sistem komputer bernama ATS. Sistem ini banyak dipakai perusahaan-perusahaan, terutama yang besar, untuk menyaring ribuan lamaran kerja yang masuk setiap harinya. Bayangin deh, HRD mana sanggup baca satu-satu CV sebanyak itu? Nah, ATS ini jadi penyelamat.

Cara Kerja ATS

Cara Kerja ATS
Image just for illustration

Sistem ATS bekerja dengan cara memindai CV kamu berdasarkan keyword atau kata kunci tertentu yang relevan dengan posisi yang dilamar. Misalnya, kalau kamu lagi ngelamar jadi digital marketing specialist, ATS akan mencari kata kunci seperti “SEO”, “SEM”, “Google Analytics”, “Social Media Marketing”, dan sejenisnya. Kalau CV kamu nggak punya kata kunci ini atau formatnya berantakan, ya siap-siap aja CV kamu langsung dicoret sama sistem. Nggak dibaca manusia sama sekali! Serem kan?

Ciri-ciri CV ATS

Format Sederhana dan Rapi

CV ATS itu harus simpel banget. Nggak ada desain-desain aneh, grafis yang ribet, atau warna-warni mencolok. Formatnya biasanya teks biasa, pakai font standar seperti Arial atau Times New Roman, ukuran font yang mudah dibaca (sekitar 11-12 pt), dan bullet points atau numbering untuk daftar. Pokoknya, yang penting sistem ATS bisa baca teksnya dengan lancar jaya.

Struktur yang Jelas

Struktur CV ATS juga harus jelas dan logis. Bagian-bagiannya harus terpisah dengan heading yang mudah dikenali, seperti “Informasi Pribadi”, “Riwayat Pendidikan”, “Pengalaman Kerja”, “Keterampilan”, dan lain-lain. Hindari penggunaan tabel atau kolom yang rumit, karena kadang ATS kesulitan membaca informasi di dalamnya. Lebih baik pakai format yang linear aja, dari atas ke bawah.

Penggunaan Keyword yang Tepat

Ini nih yang paling krusial. CV ATS harus kaya akan keyword yang relevan dengan posisi dan industri yang kamu incar. Keyword ini biasanya diambil dari deskripsi pekerjaan (job description) yang kamu lamar. Misalnya, kalau di job description disebutin “pengalaman mengelola kampanye iklan di Facebook Ads”, ya pastikan kata kunci “Facebook Ads” ada di CV kamu, terutama di bagian pengalaman kerja atau keterampilan.

Tanpa Elemen Desain yang Berlebihan

Lupakan dulu deh keinginan untuk bikin CV yang super estetik dengan infografis keren atau foto profil yang udah diedit abis-abisan. CV ATS itu fokusnya ke konten, bukan visual. Gambar, ikon, atau header/footer yang rumit malah bisa bikin ATS bingung dan gagal memproses CV kamu. Jadi, keep it simple, yet informative!

Kapan Harus Menggunakan CV ATS?

CV ATS ini jadi senjata utama kamu kalau kamu lagi ngelamar kerja di:

  • Perusahaan besar atau korporasi: Biasanya perusahaan-perusahaan ini pakai ATS untuk saring lamaran.
  • Posisi yang banyak dilamar: Kalau posisinya populer banget, kemungkinan besar HRD bakal pakai ATS buat bantu kerjaan mereka.
  • Industri yang konservatif: Seperti perbankan, keuangan, pemerintahan, atau hukum. Industri-industri ini cenderung lebih formal dan menghargai format CV yang standar.
  • Lowongan kerja online: Hampir semua platform lowongan kerja online terintegrasi dengan sistem ATS.

Apa Itu CV Kreatif?

Nah, kalau CV ATS itu fokusnya ke efisiensi dan keterbacaan mesin, CV Kreatif justru sebaliknya. CV ini menekankan pada visual dan personal branding. Tujuannya adalah membuat CV kamu stand out dari ribuan CV lain dan menarik perhatian HRD secara visual. CV Kreatif ini cocok banget buat kamu yang pengen nunjukkin sisi kreatif dan personal touch kamu.

Ciri-ciri CV Kreatif

Desain yang Menarik dan Unik

Contoh CV Kreatif
Image just for illustration

CV Kreatif itu bebas berekspresi! Kamu bisa mainin warna, font, tata letak, grafis, ikon, ilustrasi, bahkan foto profil yang stylish. Tujuannya adalah menciptakan CV yang visualnya eye-catching dan mencerminkan kepribadian kamu. Tapi ingat, kreatif bukan berarti norak ya! Desainnya tetap harus profesional dan mudah dibaca.

Tata Letak yang Tidak Konvensional

Tata letak CV Kreatif juga bisa lebih fleksibel dan nggak harus linear kayak CV ATS. Kamu bisa pakai format dua kolom, infografis, timeline, atau bahkan format website mini. Yang penting informasinya tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, meskipun tata letaknya beda dari CV standar.

Menonjolkan Personal Branding

CV Kreatif adalah wadah yang tepat untuk membangun personal branding kamu. Lewat desain, font, warna, dan gaya bahasa yang kamu gunakan, kamu bisa nunjukkin siapa diri kamu dan apa yang bikin kamu unik. Misalnya, kalau kamu graphic designer, CV kamu bisa jadi portfolio mini yang nunjukkin skill desain kamu.

Bisa Menggunakan Elemen Multimedia

Beberapa CV Kreatif bahkan berani menggunakan elemen multimedia, seperti video introduction, link ke portfolio online, atau kode QR yang mengarah ke website pribadi. Ini bisa jadi nilai tambah kalau kamu punya portfolio online yang keren atau pengen nunjukkin skill multimedia kamu.

Kapan Harus Menggunakan CV Kreatif?

CV Kreatif ini cocok banget dipakai kalau kamu ngelamar kerja di:

  • Industri kreatif: Seperti design, advertising, marketing, media, fashion, atau entertainment. Di industri ini, kreativitas dan visual itu penting banget.
  • Perusahaan startup atau agency: Biasanya perusahaan-perusahaan ini lebih open-minded dan menghargai kreativitas.
  • Posisi yang membutuhkan kreativitas: Seperti graphic designer, content writer, social media specialist, marketing executive, atau public relations.
  • Job fair atau networking event: CV Kreatif bisa jadi ice breaker yang bagus dan bikin kamu lebih mudah diingat.

Penting! Meskipun namanya CV Kreatif, bukan berarti kamu bebas bikin CV yang asal-asalan ya. CV Kreatif tetap harus profesional, informatif, dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jangan sampai desainnya malah menutupi konten CV kamu.

Perbedaan Utama CV ATS dan CV Kreatif

Biar lebih jelas, ini dia tabel perbedaan utama antara CV ATS dan CV Kreatif:

Fitur CV ATS CV Kreatif
Tujuan Utama Lolos saringan sistem ATS Menarik perhatian HRD secara visual
Fokus Konten dan keyword Desain dan personal branding
Format Sederhana, teks biasa Bebas, visual menarik
Desain Minimalis, tanpa ornamen berlebihan Menarik, unik, bisa berwarna
Tata Letak Linear, standar Fleksibel, tidak konvensional
Jenis Font Standar (Arial, Times New Roman) Lebih variatif, tapi tetap mudah dibaca
Penggunaan Warna Monokrom (hitam putih) Boleh berwarna, tapi tetap profesional
Grafis/Gambar Dihindari Boleh, untuk memperkuat visual dan branding
Target Pembaca Sistem ATS dan HRD HRD dan hiring manager
Industri Cocok Korporasi, formal, konservatif Kreatif, startup, agency

Mana yang Lebih Baik: CV ATS atau CV Kreatif?

Jawabannya: Tergantung! Nggak ada yang lebih baik atau lebih buruk antara CV ATS dan CV Kreatif. Yang penting adalah kamu bisa memilih jenis CV yang tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan situasi kamu.

Pertimbangkan Faktor-faktor Ini:

  • Industri dan Perusahaan: Industri dan perusahaan yang kamu incar sangat menentukan jenis CV yang tepat. Kalau kamu ngelamar di bank atau perusahaan BUMN, jelas CV ATS adalah pilihan yang lebih aman. Tapi kalau kamu ngelamar di creative agency atau startup teknologi, CV Kreatif bisa jadi nilai tambah.
  • Posisi yang Dilamar: Posisi yang kamu lamar juga berpengaruh. Posisi yang lebih teknis atau administratif biasanya lebih cocok dengan CV ATS. Sedangkan posisi yang membutuhkan kreativitas atau personal branding lebih cocok dengan CV Kreatif.
  • Deskripsi Pekerjaan: Baca baik-baik deskripsi pekerjaan (job description) yang kamu lamar. Biasanya di situ ada petunjuk tersirat atau tersurat tentang jenis CV yang mereka harapkan. Perhatikan keyword yang sering muncul di job description, ini penting buat CV ATS kamu.
  • Budaya Perusahaan: Cari tahu budaya perusahaan yang kamu incar. Apakah mereka perusahaan yang formal dan konservatif, atau open-minded dan inovatif? Budaya perusahaan bisa jadi petunjuk tentang jenis CV yang akan lebih dihargai.

Tips Tambahan:

  • Riset Perusahaan: Sebelum mengirim lamaran, riset dulu perusahaan yang kamu tuju. Cek website dan media sosial mereka untuk lihat tone dan gaya komunikasi mereka. Ini bisa bantu kamu menentukan jenis CV yang tepat.
  • Gunakan Hybrid Approach: Kalau kamu ragu, kamu bisa coba hybrid approach. Bikin CV yang strukturnya ATS-friendly, tapi tambahin sedikit sentuhan kreatif di desainnya. Misalnya, pakai warna yang soft, font yang sedikit lebih menarik, atau ikon-ikon simpel.
  • Simpan Dua Versi CV: Sebaiknya kamu punya dua versi CV: satu CV ATS dan satu CV Kreatif. Jadi, kamu bisa fleksibel pakai jenis CV yang paling sesuai untuk setiap lamaran kerja.
  • Uji Coba CV ATS: Ada beberapa tools online yang bisa bantu kamu uji coba apakah CV kamu sudah ATS-friendly atau belum. Coba deh cari di Google “ATS CV checker”.

Kesimpulan

Memilih antara CV ATS dan CV Kreatif itu bukan soal mana yang lebih keren, tapi mana yang lebih efektif untuk mencapai tujuan kamu, yaitu dapetin pekerjaan impian! Pahami perbedaan keduanya, pertimbangkan faktor-faktor yang relevan, dan pilih jenis CV yang paling tepat untuk setiap situasi. Yang terpenting, CV kamu harus informatif, profesional, dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Semoga sukses dengan pencarian kerja kamu!

Gimana? Udah lebih paham kan perbedaan CV ATS dan CV Kreatif? Jenis CV mana nih yang biasanya kamu pakai? Atau punya pengalaman menarik seputar CV ATS dan Kreatif? Yuk, cerita di kolom komentar! Kita diskusi bareng!

Posting Komentar